Pilih Bahasa

Jumat, 04 April 2014

Mengenal partisi hardisk di linux

Setelah dalam potingan instalasi linux ubuntu, pasti masih banyak yang bingung tentang setting partisi dalam system linux. Untuk pemula di dunia linux, partisi di linux pasti sedikit membingungkan, apa lagi kalo linux di pasang berdampingan dengan windows dalam satu hardisk a.k.a dual boot. Kalo linux dipasang langsung di hardisk tanpa dual boot sih masalah partisi akan dilakukan secara otomatis selama masa installasi, tapi ada baiknya kita mengerti tentang partisi tersebut.




Partisi hardisk di linux sedikit berbeda dengan windows yang sudah sangat familiar untuk di gunakan tersebut. File system punya linux pun juga berbeda jadi itulah mengapa jika kita dual boot linux dan windows, ketika windows terkena virus parah si linux tetep adem ayem lancar jaya, karena file system yang di gunakan sudah berbeda.



Jadi untuk berpindah OS dari windows ke linux, harus ada beberapa hal yang mesti kita ketahui dari linux itu sendiri, salah satunya adalah partisi. Linux adalah sistem operasi Unix Like dimana pengertian dari Unix Like adalah Linux merupakan sistem operasi yang bukan merupakan turunan dari sistem operasi Unix namun memiliki cara kerja dan sistem direktori menyerupai Unix. Linux dibuat oleh Linus Benedicts Torvald yang merupakan hasil utak atik beliau atas kernel Minix. Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan. Unix sendiri adalah sebuah sistem operasi yang telah lama ada (bahkan sebelum kemunculan sistem operasi buatan Microsoft) dan saat ini kebanyakan berjalan pada komputer server dan komputer besar lainnya (selain komputer personal).  Salah satu bentuk dari Unix yang ditiru oleh Linux adalah sistem direktori dimana sistem direktori ini berbeda dengan yang dianut oleh keluarga Windows


Pengertian : Partisi adalah pembagian secara logis, namun secara fisik tidak terbagi. Dengan partisi hard disk, kita bisa menginstal lebih dari dua sistem operasi dalam sebuah komputer.

Tujuan : Partisi dilakukan untuk dapat memudahkan saat melakukan perbaikan. Misalkan ada salah satu partisi yang rusak, maka kita hanya perlu memperbaiki partisi tersebut, karena partisi yang lain tidak terpengaruhi.

Partisi merupakan hal yang esensial dalam Linux. Minimal, Linux hanya memerlukan dua partisi yaitu /swap untuk menyimpan memori virtual dan /root. Namun, ada yang menambahkan satu partisi lagi yang dianggap esensial juga yaitu /home untuk menyimpan semua berkas yang kita buat

Oke..oke...masih pada bingung ya, kok uda masuk  /root, swap dll. Kenapa kok gag ada C:\ , D:\ ,dst. Oke kita roll back lagi, yang uda pernah install windows pasti lagi nyariin drive C:\ kok gag ada. Ya emank gag ada. Bukanya gag ada tapi sedikit berbeda, Filesytem di dalam Linux sebenarnya ada persamaan dengan Windows, misalnya kedua OS ( Operating System ) ini sama-sama mengenai istilah ‘root directory’. Di dalam Windows tidak terdapat direktori bernama ‘root’, tapi sebenarnya yang dimaksud dengan root direktori dalam Windows adalah ketika user berada dalam prompt C:/. Root direktori ini adalah tempat awal dimana nantinya semua direktori akan bercabang.

Kalo uda pada ngerti Disinilah perbedaan cara organisasi file dari Linux. Kita bisa katakan bahwa /etc, /boot, dll itu adalah ‘partisi’ seperti yang dikenal dalam Windows (walaupun tidak sama persis. Sebab Windows hanya mengenal 1 partisi utama dan partisi extended. Sedangkan di dalam Linux kita bisa membuat direktori atau partisi itu sangat banyak). Jadi /etc, /boot, /home itu bisa dikatakan sebagai partisi. Dalam Linux, file-file dikelompokkan lebih berdasarkan fungsi, jadi misalnya: semua file konfigurasi akan berada dalam direktori /etc. Sedangkan Windows menggolongkan file berdasarkan Program, Misalnya program WinZip, maka boleh dibilang semua file program WinZip akan berada dalam direktori C:/Program Files/Winzip (kecuali bila diinstall dalam direktori lain).

Berikut keterangan partisi di linux berdasarkan fungsinya

/ (/root) : menunjukkan hirarki tertinggi dari sistem ditektori Linux dimana direktori ini membawahi dari direktori /usr, /home, /mnt dan direktori lainya seperti gambar diatas.

/bin : berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh user biasa seperti perintah ls (menampilkan isi dari suatu direktori, cd (untuk berpindah direktori).

/sbin : berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh super user seperti ifconfig (menampilkan informasi tentang kartu jaringan / network device yang terpasang pada mesin).

/home : berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer / mesin yang bersangkutan.

/usr : berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library dan source aplikasi linux.

/opt : berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user (hampir sama dengan /usr/sbin/.

/root : merupakan “home” nya superuser / root / administrator.

/tmp : singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh  ketika melakukan proses burn cd maka image (file iso ) secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn ke cd.

/etc : secara umum merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai macam service dan program yang terinstall di dalam sistem.

/mnt : berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer.

/var : Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary). Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat. Data-data seperti ini ada dalam waktu yang singkat. Karena sifatnya yang selalu berubah tidak memungkinkan disimpan dalam direktori seperti “/etc”. Oleh karena itu, data-data seperti ini disimpan di direktori var.

/boot : berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on)

Secara umum pada sistem operasi linux berisi direktori yang disebutkan di atas namun pada beberapa distro ditambahkan beberapa direktori spesifik seperti /srv pada keluarga Suse

Seperti yang sudah disebutkan di atas Ketika melakukan installasi maka dibutuhkan setidaknya 2 partisi agar suatu komputer bisa diinstall OS Linux yaitu partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan/root) dan partisi swap. Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir sama dengan C:Windows untuk sistem operasi Microsoft Windows. Partisi swapdialokasikan sebagai tambahan memori ketika Memory RAM tidak mencukupi ketika sistem me-load suatu program, contoh kasus : load program X membutuhkan memori sebesar 1500 MB sedangkan RAM yang terpasang adalah 1000 MB / 1 GB maka 500 MB memori sisa yang dibutuhkan diambilkan dari partisi swap yang sudah dibuat. Besar partisi swap yang dibutuhkan untuk memori RAM ? 1 GB adalah dua kali Memory RAM yang terpasang pada komputer, kecuali untuk memori RAM diatas 2 GB maka alokasi swap tidak harus 2 kali RAM bisa dipasang 1 GB atau terserah selera dari masing-masing user.

Oke, ohh...ternyata masih ada yang tanya... di Windows data saya bisa ditaruh di partisi terpisah dengan sistem sehingga ketika dibutuhkan install ulang maka data saya tidak terhapus, apakah di linux bisa?

Yup, seperti yang udah di jelasin di atas windows menggunakan letter untuk mengenali partisi (C:\ , D:\ , E:\ , dst), pada linux dikenal dengan SDA1, SDA2 , SDB1 , SDB 2. Maksudya adalah :

S : menunjukkan SATA

D : Singkatan dari Device.

A,B : A menunjukkan bahwa device tersebut adalah device internal yang ada di dalam komputer seperti Harddisk internal, sedangkan B menunjukkan device tersebut adalah device eksternal seperti harddisk eksternal dan flashdisk.

1,2 : menunjukkan nomor urut partisi device.

Jadi misal di kompi saya ada dua hardisk, hardisk pertama ada partisi windows dan 2 partisi extended, hardisk kedua ada dua partisi lagi, lalu pas nginstall linux saya lupa cabut flashdisk, jadi keluaranya

//menunjuk hardisk pertama, kalo ada os yang terinstall biasanya udah kedetek di SDA1 uda ada //windows
SDA1
SDA2
SDA3

//ini hardisk baru beli, baru di partisi di dalam windows, di sini bisa di install linux
SDB1
SDB2

//flashdisk yang lupa saya copot tadi ..wkwkwk
SDC
Oke..ternyata belum menjawab Kembali pada pertanyaan diatas bagaimana caranya agar data saya bisa dipisahkan dengan sistem..?
Jawabannya adalah sangat bisa. Coba perhatikan skenario di bawah ini :

dilakukan installasi OS Linux maka kita bisa menyiapkan tiga buah partisi yaitu SDA1, SDA2, SDA3
SDA1 : digunakan sebagai swap dengan kapasitas 2GB
SDA2 : digunakan sebagai / dengan kapasitas 10GB
SDA3 : digunakan sebagai /home dengan kapasitas 60GB

Kok bisa kek gitu????

SDA2 yang merupakan partisi dari sistem (/) (lokasi installasi OS Linux) yang di dalamnya terdapat berbagai macam direktori /bin, /sbin,/home, dan lain sebagainya. Nah.. SDA3 yang menunjuk ke direktori /home. Direktori /home memang berada di bawah direktori / namun /home tersebut menunjuk(me-link) ke partisi SDA2, jadi /home yang berisi data-data user  sebenarnya berada pada partisi SDA3.

Gampangnya lah... /home pada diagram diatas secara logical berada di dalam direktori /namun sesungguhnya data yang berada dalam /home berada di partisi SDA3.

Pembagian partisi diatas tidak hanya berlaku untuk direktori / dan /home saja namun direktori lain seperti /bin, /var, /usr juga bisa diberikan perlakuan yang sama.

sekian, setelah baca ini pasti bisa melakukan installasi linux kalo masih gag ngerti tentang partisi, bisa di coba-coba aja, kalo gag di coba ya mana bisa ngerti lebih jau.


(Sumber : http://scubyx.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar