Setelah
dalam potingan instalasi
linux ubuntu,
pasti masih banyak yang bingung
tentang setting partisi dalam system linux. Untuk pemula di dunia linux,
partisi di linux pasti sedikit membingungkan, apa lagi kalo linux di
pasang
berdampingan dengan windows dalam satu hardisk a.k.a dual boot. Kalo
linux
dipasang langsung di hardisk tanpa dual boot sih masalah partisi akan
dilakukan
secara otomatis selama masa installasi, tapi ada baiknya kita mengerti
tentang
partisi tersebut.
Partisi
hardisk di linux sedikit berbeda dengan windows yang sudah sangat
familiar
untuk di gunakan tersebut. File system punya linux pun juga berbeda jadi
itulah
mengapa jika kita dual boot linux dan windows, ketika windows terkena
virus
parah si linux tetep adem ayem lancar jaya, karena file system yang di
gunakan sudah
berbeda.
Jadi
untuk berpindah OS dari windows ke linux, harus ada beberapa hal yang
mesti
kita ketahui dari linux itu sendiri, salah satunya adalah partisi. Linux
adalah
sistem operasi Unix Like dimana pengertian dari Unix Like adalah
Linux merupakan sistem operasi yang bukan merupakan turunan dari
sistem operasi Unix namun memiliki cara kerja dan sistem direktori
menyerupai
Unix. Linux dibuat oleh Linus Benedicts Torvald yang merupakan hasil
utak atik
beliau atas kernel Minix. Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang
dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti
penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini
digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan. Unix sendiri adalah
sebuah
sistem operasi yang telah lama ada (bahkan sebelum kemunculan sistem
operasi
buatan Microsoft) dan saat ini kebanyakan berjalan pada komputer server
dan
komputer besar lainnya (selain komputer personal). Salah satu bentuk
dari Unix yang ditiru oleh
Linux adalah sistem direktori dimana sistem direktori ini berbeda dengan
yang
dianut oleh keluarga Windows
Pengertian :
Partisi adalah pembagian secara logis, namun secara fisik tidak terbagi.
Dengan
partisi hard disk, kita bisa menginstal lebih dari dua sistem operasi
dalam
sebuah komputer.
Tujuan :
Partisi dilakukan untuk dapat memudahkan saat melakukan perbaikan.
Misalkan ada
salah satu partisi yang rusak, maka kita hanya perlu memperbaiki partisi
tersebut, karena partisi yang lain tidak terpengaruhi.
Partisi
merupakan hal yang esensial dalam Linux. Minimal, Linux hanya memerlukan
dua
partisi yaitu /swap untuk menyimpan memori virtual dan /root. Namun, ada
yang
menambahkan satu partisi lagi yang dianggap esensial juga yaitu /home
untuk
menyimpan semua berkas yang kita buat
Oke..oke...masih
pada bingung ya, kok uda masuk /root,
swap dll. Kenapa kok gag ada C:\ , D:\ ,dst. Oke kita roll back lagi,
yang uda
pernah install windows pasti lagi nyariin drive C:\ kok gag ada. Ya
emank gag
ada. Bukanya gag ada tapi sedikit berbeda, Filesytem di dalam Linux
sebenarnya
ada persamaan dengan Windows, misalnya kedua OS ( Operating System ) ini
sama-sama mengenai istilah ‘root directory’. Di dalam Windows tidak
terdapat
direktori bernama ‘root’, tapi sebenarnya yang dimaksud dengan root
direktori
dalam Windows adalah ketika user berada dalam prompt C:/. Root direktori
ini
adalah tempat awal dimana nantinya semua direktori akan bercabang.
Kalo
uda pada ngerti Disinilah perbedaan cara organisasi file dari Linux.
Kita bisa
katakan bahwa /etc, /boot, dll itu adalah ‘partisi’ seperti yang dikenal
dalam
Windows (walaupun tidak sama persis. Sebab Windows hanya mengenal 1
partisi
utama dan partisi extended. Sedangkan di dalam Linux kita bisa membuat
direktori atau partisi itu sangat banyak). Jadi /etc, /boot, /home itu
bisa
dikatakan sebagai partisi. Dalam Linux, file-file dikelompokkan lebih
berdasarkan fungsi, jadi misalnya: semua file konfigurasi akan berada
dalam
direktori /etc. Sedangkan Windows menggolongkan file berdasarkan
Program,
Misalnya program WinZip, maka boleh dibilang semua file program WinZip
akan
berada dalam direktori C:/Program Files/Winzip (kecuali bila diinstall
dalam
direktori lain).
Berikut
keterangan partisi di linux berdasarkan fungsinya
/
(/root) : menunjukkan hirarki tertinggi dari sistem ditektori Linux
dimana
direktori ini membawahi dari direktori /usr, /home, /mnt dan direktori
lainya
seperti gambar diatas.
/bin
: berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh user
biasa
seperti perintah ls (menampilkan isi dari suatu direktori, cd (untuk
berpindah direktori).
/sbin
: berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh super
user
seperti ifconfig (menampilkan informasi tentang kartu jaringan /
network device yang terpasang pada mesin).
/home
: berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer / mesin yang
bersangkutan.
/usr
: berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library dan
source
aplikasi linux.
/opt
: berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user (hampir sama dengan
/usr/sbin/.
/root
: merupakan “home” nya superuser / root / administrator.
/tmp
: singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika
dibutuhkan
ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan
proses
burn cd maka image (file iso ) secara default dimasukkan ke direktori
ini
sebelum di burn ke cd.
/etc
: secara umum merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai
macam
service dan program yang terinstall di dalam sistem.
/mnt
: berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer.
/var
: Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary). Perubahan data
dalam
sistem yang aktif sangatlah cepat. Data-data seperti ini ada dalam waktu
yang
singkat. Karena sifatnya yang selalu berubah tidak memungkinkan disimpan
dalam
direktori seperti “/etc”. Oleh karena itu, data-data seperti ini
disimpan di
direktori var.
/boot
: berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang
dijalankan
ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off
menjadi hidup/on)
Secara
umum pada sistem operasi linux berisi direktori yang disebutkan di atas
namun
pada beberapa distro ditambahkan beberapa direktori spesifik seperti
/srv pada
keluarga Suse
Seperti
yang sudah disebutkan di atas Ketika melakukan installasi maka
dibutuhkan
setidaknya 2 partisi agar suatu komputer bisa diinstall OS Linux yaitu
partisi
root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan/root) dan partisi swap.
Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir
sama dengan C:Windows untuk sistem operasi Microsoft Windows.
Partisi swapdialokasikan
sebagai tambahan memori ketika Memory RAM tidak mencukupi ketika sistem
me-load
suatu program, contoh kasus : load program X membutuhkan memori sebesar
1500 MB
sedangkan RAM yang terpasang adalah 1000 MB / 1 GB maka 500 MB memori
sisa yang
dibutuhkan diambilkan dari partisi swap yang sudah dibuat. Besar partisi
swap
yang dibutuhkan untuk memori RAM ? 1 GB adalah dua kali Memory RAM yang
terpasang pada komputer, kecuali untuk memori RAM diatas 2 GB maka
alokasi swap
tidak harus 2 kali RAM bisa dipasang 1 GB atau terserah selera dari
masing-masing user.
Oke,
ohh...ternyata masih ada yang tanya... di
Windows data saya
bisa ditaruh di partisi terpisah dengan sistem sehingga ketika
dibutuhkan
install ulang maka data saya tidak terhapus, apakah di linux bisa?
Yup,
seperti yang udah di jelasin di atas windows menggunakan letter untuk
mengenali
partisi (C:\ , D:\ , E:\ , dst), pada linux dikenal dengan SDA1, SDA2 ,
SDB1 ,
SDB 2. Maksudya adalah :
S
: menunjukkan SATA
D
: Singkatan dari Device.
A,B
: A menunjukkan bahwa device tersebut adalah device internal yang ada di
dalam
komputer seperti Harddisk internal, sedangkan B menunjukkan device
tersebut
adalah device eksternal seperti harddisk eksternal dan flashdisk.
1,2
: menunjukkan nomor urut partisi device.
Jadi
misal di kompi saya ada dua hardisk, hardisk pertama ada partisi windows
dan 2
partisi extended, hardisk kedua ada dua partisi lagi, lalu pas nginstall
linux
saya lupa cabut flashdisk, jadi keluaranya
//menunjuk hardisk
pertama, kalo ada
os yang terinstall biasanya udah kedetek di SDA1 uda ada //windows
SDA1
SDA2
SDA3
//ini hardisk baru
beli, baru di
partisi di dalam windows, di sini bisa di install linux
SDB1
SDB2
//flashdisk yang lupa
saya copot tadi
..wkwkwk
SDC
Oke..ternyata belum
menjawab Kembali
pada pertanyaan diatas bagaimana caranya agar data saya bisa dipisahkan
dengan sistem..?
Jawabannya
adalah sangat bisa. Coba perhatikan skenario di bawah ini :
dilakukan
installasi OS Linux maka kita bisa menyiapkan tiga buah partisi yaitu
SDA1,
SDA2, SDA3
SDA1
: digunakan sebagai swap dengan kapasitas 2GB
SDA2
: digunakan sebagai / dengan kapasitas 10GB
SDA3
: digunakan sebagai /home dengan kapasitas 60GB
Kok
bisa kek gitu????
SDA2 yang
merupakan partisi dari sistem (/) (lokasi installasi OS Linux) yang di
dalamnya
terdapat berbagai macam direktori /bin, /sbin,/home, dan lain
sebagainya. Nah.. SDA3 yang menunjuk ke direktori /home.
Direktori /home memang berada di bawah direktori / namun /home tersebut
menunjuk(me-link) ke partisi SDA2, jadi /home yang berisi
data-data user sebenarnya berada pada
partisi SDA3.
Gampangnya
lah... /home pada diagram diatas secara logical berada di dalam
direktori /namun sesungguhnya data yang berada dalam /home berada
di partisi SDA3.
Pembagian
partisi diatas tidak hanya berlaku untuk direktori / dan /home saja
namun
direktori lain seperti /bin, /var, /usr juga bisa diberikan perlakuan
yang
sama.
sekian, setelah baca
ini pasti bisa melakukan installasi
linux kalo masih gag ngerti tentang partisi, bisa di coba-coba aja,
kalo gag di coba ya mana bisa ngerti lebih jau.
(Sumber : http://scubyx.blogspot.com)
(Sumber : http://scubyx.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar